Apa yang kalian dapat lakukan ketika menemukan orang yang
pingsan, yang mana munkin mereka adalah keluarga atau teman kalian sendiri yang
tidak sadarkan diri?
Pertama tentu sanga kita akan memanggil ambulan, tetapi
apakah kaliah tahu apa yang bias kalian lakukan sambil menunggu ambulan datang?
Kita tahu tentang CPR (Cardiopulmonary Resuscitation)
atau nafas buatan, tetapi sekarang kita punya alat medis bernama AED (Automated
External Defibrillator) untuk menyelamatkan nyawa orang yang tidak sadarkan
diri dan dalam keadaan kritis.
Akan tetapi, kita tidak dapat menyelamatkan mereka tanpa
mengetahui cara pakai alat ini, jadi hari ini kami belajar dari para murid
departemen paramedis yang mana dari sekolah kami sendiri pula.
Pertama mereka nenunjukkan cara
pakainya.
Mereka juga membuat panduan di
kertas yang sangat mudah dimengerti (kami sangat senang melihat hiragana pada
lembar kertas tersebu).
Sekarang mari kita praktek
seakan-akan pada kondisi nyatanya.
Memastikan kesadaran diri orang yang pingsan tersebut. “Apakah
kamu baik-baik saja?”
Sepertinya ada metode khusus
untuk memberi tekanan pada tulang dada daripada menggunakan tenaga.
Menggunakan AED
Arus listrik dialirkan. “Mohon menjauh”
Murid dari Indonesia
dan China
berkata bahwa mereka tidak dapat memanggil ambulan atau pemadan kebakaran
dengan mudahnya karena mereka mengenakan biaya untuk itu. Tetapi di Jepang
gratis dan kalian dapat menghubungi 119 ketika keadaan darurat. (Tentu saja
telepon hanya untuk main-main tidak dierpbolehkan).
Terima kasih kepada murid Paramedis atas hari ini!
No comments:
Post a Comment