Minna san Konnichiwa !! Bagi kalian yang tertarik untuk belajar bahasa Jepang, maka tentunya Hokkaido merupakan tempat yang tepat! Mari belajar bersama kami sambil menikmati keindahan alam di Hokkaido. Hokkaido College of High Technology, Departemen Bahasa Jepang http://jpn.hht.ac.jp/en/
yuki
Monday 1 December 2014
Belajar Budaya Jepang ~ Kendo
Tahun ini kami mendapat pelatihan kendo lagi dari guru paramedis, Nakata sensei.
Kendo merupakan bela diri yang menaruh kepentingan dalam tata krama berterima kasih sebelum dan sesudah latihan.
Pertama, dengan telanjang kaki, kamu melakukan 'seiza' (Duduk ala Jepang), dan mengatakan 'rei' (Terima kasih).
Untuk menenangkan hati, kami melakukan 'mokusou' (meditasi).
Kami latihan kuda-kuda dasar dan bagaimana cara mengayunkan'sinai' dengan benar (pedang bambu).
Setelah pelatihan dasar, kami mulai mengimplementasikannya.
'Men' (muka), 'Dou' (abdomen), 'Kote' (bawah tenggorokam).
Kami mulai latihannya dengan mencoba memukulkan ke Tanaka sensei yang sudah diperlengkapi dengan baju pelindung. (Apakah tidak sakit ya!?~)
Tidak hanya pedang bambu, kami juga mencoba mengenakan pedang besi tiruan. ... berat.
Tahun ini sekali lagi kami dapat belajar Kendo. Terima kasih Nakata sensei
Thursday 13 November 2014
Belajar Budaya Jepang ~ Upacara Teh
Hingga
saatnini, kami telah belajar banyak budaya Jepang seperti kaligrafi dan puisi
Jepang (Haiku&Tanka).
Kali ini kami akan belajar 'Upacara Teh' yang mana disebut 'Sadou' di Jepang.
Ada yang mengatakan bahwa pada mulanya teh dikenalkan oleh negara China sebagai obat.
Ini merupakan budaya utama sehari-hari yang diperkenalkan kepada penghuni di kuil, kemudian para bangsawan militer dan terakhir pada masyarakat umum.
Upacara teh memiliki 'cara membuat' yang mana disertai oleh banyak peraturan, namun kali ini kami belajar ala Matsuoka sensei yang mana juga merupakan guru bahasa Jepang kita.
Kali ini kami akan belajar 'Upacara Teh' yang mana disebut 'Sadou' di Jepang.
Ada yang mengatakan bahwa pada mulanya teh dikenalkan oleh negara China sebagai obat.
Ini merupakan budaya utama sehari-hari yang diperkenalkan kepada penghuni di kuil, kemudian para bangsawan militer dan terakhir pada masyarakat umum.
Upacara teh memiliki 'cara membuat' yang mana disertai oleh banyak peraturan, namun kali ini kami belajar ala Matsuoka sensei yang mana juga merupakan guru bahasa Jepang kita.
Gula-gula dengan bentuk
yang indah hanya dengan melihatnya.
Kami makan gula-gula tersebut setelah mengatakan 'osakini' (permisi, saya duluan), kepada orang yang duduk disebah kita.
Kami makan gula-gula tersebut setelah mengatakan 'osakini' (permisi, saya duluan), kepada orang yang duduk disebah kita.
Kami minum teh nya setelah
memutar cawan teh.
Terakhir, kami menyelesaikannya dengan mengeluar suara 'slurpp!!' Sambil meminumnya sampah habis.
Terakhir, kami menyelesaikannya dengan mengeluar suara 'slurpp!!' Sambil meminumnya sampah habis.
Poin nya adalah dengan
menunjukkan gerakan setiap langkah dengan indah, namun untuk menguasainya sudah
pasti dibutuhkan latihan bertahun-tahun.
Tuesday 11 November 2014
Pertukaran Budaya Asing (kelas kulinari asing)
Melanjutkan
dari kelas bahasa asing sebelumnya, tahun ini kelas pertukaran budaya
internasional yang kedua adalah 'kelas kulinari asing!
Kami mengundang penduduk sekitar, dan para murid asing menjadi guru yang mengajarkan bagaimana cara membuat masakan masing-masing dari negaranya.
Pertama, para murid melakukan demonstrasi, dan kemudian diteruskan dengan menunjukan metode masaknya.
Kemudian, semuanya mencoba membuat ulang masakan tersebut dan terakhir saatnya mencoba!
Bagaimana ya rasanya!?
1. Oachen (Masakan Taiwan)
Makanan ringan representatif dari Taiwan yang merupakan omelet berisi kerang oyster.
Kami mengundang penduduk sekitar, dan para murid asing menjadi guru yang mengajarkan bagaimana cara membuat masakan masing-masing dari negaranya.
Pertama, para murid melakukan demonstrasi, dan kemudian diteruskan dengan menunjukan metode masaknya.
Kemudian, semuanya mencoba membuat ulang masakan tersebut dan terakhir saatnya mencoba!
Bagaimana ya rasanya!?
1. Oachen (Masakan Taiwan)
Makanan ringan representatif dari Taiwan yang merupakan omelet berisi kerang oyster.
2. Karabasitatsu (Masakan
Meksiko)
Masakan rebusan yang berisi sayuran seperti tomat, sukini, dan lain-lain.
Masakan rebusan yang berisi sayuran seperti tomat, sukini, dan lain-lain.
3. Mapo Tofu (Masakan
China)
Masakan ini sudah dikenal dengan baik oleh masyarakat Jepang, namun bagaimana dengan rasa autentik asli dari China!?
Masakan ini sudah dikenal dengan baik oleh masyarakat Jepang, namun bagaimana dengan rasa autentik asli dari China!?
4. Kolak (Masakan
Indonesia)
Masakan manis, berisi kuah santan, pisang, labu, dan lain-lain yang baik untuk lambung kita.
Masakan manis, berisi kuah santan, pisang, labu, dan lain-lain yang baik untuk lambung kita.
Semua masakannya sangat
lezat, dan para pengunjung pun sangat menikmatinya.
Para pengunjung sangat senang dapat bertukar budaya dengan para murid asing, dan mereka juga berharap untuk melakukannya lagi!
Para pengunjung sangat senang dapat bertukar budaya dengan para murid asing, dan mereka juga berharap untuk melakukannya lagi!
Tuesday 4 November 2014
Mari pergi ke danau Shikotsu!!
Kota Chitose yang berlokasi disebelah kota sekolah kami, memiliki danau yang bernama 'Shikotsu'.
Danau ini terkenal sangat indah dengan tingkat kejernihan air yang tinggi.
Tahun ini kami berangkat sedikit terlambat, sehingga pemandangan musim gugur sudah berakhir. Akan tetapi, sebagai gantinya, kami makan ala prasmanan di hotel yang terletak di dekat danau Shikotsu yang menggunakan bahan khusus dari Hokkaido. Kami juga pergi ke pemandian air panas 'Bihada no Yu' dan juga jalan-jalan di sekitar danau.
Mari berangkat!
Di puncak gunung kami dapat melihat sisa salju minggu lalu.
Hari ini kami makan siang ala prasmanan yang cukup mewah.
Jalan-jalan di sekitar danau Shikotsu~
Subscribe to:
Posts (Atom)